Categories: Movie Club

Day after tomorrow, suatu anomali Hollywood?

Beberapa hari yang lalu pergi nonton film di Pathe, mendengar kalau ada film bagus, referensinya cukup lengkap. Bersama-sama dengan sebelas orang (didominasi oleh gerombolan Plutolaan) kita menonton Day after tomorrow. Waktu akan berangkat, tidak ada gmabaran sama sekali tentang film itu, pernah lihat iklannya di teve, mirip-mirip armagedon atau dante’s peak, lah ….

Sepanjang menonton pun perasaan apriori dan nge-judge sudah ada, typical film Hollywood, yaa, ceritanya sudah bisa ditebak toh: happy ending dan heroic, jadi karena sudah menebak akhirnya kaya apa, yang ditunggu-tunggu momen serunya saja. Walhasil, tidak seru !!!!! ngga ada perasaan thrill sama sekali, datar, ditambah alur ceritanya yang sangat lambat (membosankan). Memang sih, ada momen-momen menyentuh seperti saat sang ayah berhasil mencapai lokasi anaknya yang terkepung dalam jebakan suasana membeku di Manhattan, waktu sang ibu hampir mengorbankan dirinya untuk menunggui pasien kecilnya karena ketiadaan ambulance …. TAPI, ya, standar Hollywood, jadi kalau bahasa dugem bilang: Basi banget ngga sich ??? Mungkin momen-momen ini terkubur di antara hebohnya cerita mengenai bencana yang terjadi. Apa lagi, ya? Arogansi pemerintah dan unjuk kecanggihan teknologi Amerika, nda usah nonton film ini pun rasanya sudah tahu. kalau sekedar untuk menonton, ini film bagus, sayangnya dibuat dalam format yang sudah standar. Entertaining tapi tidak menyentuh ….. Buat yang nda suka science, bahkan, lebih mirip kuliah Klimatologi dari pada cerita tentang suatu bencana. Sempat kesal juga karena sewaktu sang professor membuat presentasi tentang arus teluk, indonesia sama sekali menghilang dari peta dunia yang ia tampilkan.

Namun ada satu pelajaran berharga yang bisa dipetik dari film ini, yang sangat tidak diduga. Sewaktu diceritakan tentang bencana yang terjadi, segera terlintas di kepala kalau Amerika dengan heroic bisa menemukan metode atau teknologi yang bisa menyelesaikan masalah tersebut, bagaimana pun caranya. Intinya, lagi-lagi heroisme Amerika. Di sini justru kejutannya ! Dalam film ini digambarkan bagaimana Amerika memang tidak berdaya melawan bencana ini, digambarkan bagaimana Amerika memohon pada pemerintah meksiko agar memberikan bantuan (well, you know hubungan Amerika dan meksiko…), bagaimana Amerika pada saat semuanya berakhir mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk negara-negara DUNIA KETIGA yang (kebetulan) tidak terkena bencana dan membantu Amerika (dan negara-negara belahan bumi utara lainnya). Cerita mengenai bagaimana kekuatan sebesar apapun di muka bumi ini tidak berdaya menghadapi murkanya Alam (yang bisa diartikan sebagai kekuasaan Tuhan). Berkaitan dengan ke-Tuhan-an, memang ada yang miss di sini. Tidak ada scene yang melibatkan agama (memunculkan pastor, pendeta, berdo’a de el el). Memang sempat terucap “let’s pray” atau “we can only pray” dan semacamnya, tapi tidak lebih dari itu.

Phew, semoga saja bentuk kearoganan Amerika yang terkikis dalam film ini bisa terwujud dalam kehidupan nyata.

Spread the love
Share
Published by

Recent Posts

Merayakan 17 Agustus di Groningen bersama DeGromiest

Bulan Agustus selalu membawa semangat yang khas bagi setiap warga negara Indonesia. Tidak hanya di…

3 months ago

Tadarus Keliling Edisi Spesial Bersama Ustadz Hartanto Saryono, Lc

#Latepost Sangat penting untuk menjaga semangat iman dan takwa pasca Ramadan dan Idul Fitri 2024…

3 months ago

Science Room – Zondag met Papa (Pengajian Anak DeGromiest )

30 Juni 2024. Serunya menghabiskan hari Minggu bersama Ayah! Di kegiatan Pengajian Anak DeGromiest kali…

5 months ago

Idul Adha 1445 H/ 2024 M

Alhamdulillah DeGromiest mengadakan salat Idul Adha dan silaturahmi pada tanggal 16 Juni 2024, pukul 07.00-11.00,…

5 months ago

DeGromiest Bercerita #15. Rasulullah yang diludahi orang yahudi (Lazuardi Ismail Firdaus)

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Marhaban Yaa Ramadhan.. Marhaban Yaa Ramadhan.. tim DeGromiest mengadakan program "DeGromiest…

4 years ago