DeGromiest, Origination

 Avatar

Berikut adalah tulisan Mba Heni Rachmawati, lulusan PhD RuG bidang Farmasi, yang menceritakan asal-muasal organisasi DeGromiest dan kesan-kesan indahnya pada saat pertama kali menginjakkan kaki di kota Groningen.

Assalamu�laikum wr.wb,

Sahabat semua di groningen….

Kalau saya boleh bercerita mundur, bahwa kurang lebih
4 tahun silam tepatnya tanggal 31 januari 2001, saya
pertama kalinya melihat belahan bumi lain, EROPA.
Bulan januari di Eropa sini berarti musim dingin.
Sesaat keluar dari KLM, saat itu pula pertama kalinya
saya mengenakan jaket winter, yang seumur2 sebelumnya
nggak pernah. Dengan sedikit bergumam: wah gue jadi
bule neh!!!!

Namun sesaat kemudian sempat tertegun, wah gue mesti
nelpon supervisor (Klaas..pasti kalian tahu siapa dia)
bahwa gue dah nyampe. Mulai stress karena modal
inggris ala kadarnya. Jadilah ngarang cerpen dulu apa
yang mesti diucapkan. Kriiiiing…..beres!!!

Berangkatlah dari Schipol ke Groningen dengan tas
koper besar, tas jinjing berat dan rangsel penuh.
Kebayang waktu itu gue kaya apa…a small woman with
heavy stuffs.

Singkatnya sampailah akhirnya di stasiun sentral
groningen. Waktu itu tak seorangpun di Groningen yg
gue kenal, bahkan orang indonesia sekalipun. Hanya 1
orang itupun via email: MAS SALUT MUHIDDIN (ketua
PPI-G waktu itu). Dengan senyum khas indonesianya,
beliau langsung mengulurkan tangan, kita berjabat
tangan dan berkenalan. Sesaat kemudian, Klaas berlari2
menghampiri dan sok yakinnya bahwa gue calon muridnya.
ARE YOU HENI???
So, gue lalu diantar Klaas ke guesthouse RUG di
uurwekersgang(dia yg bawain semua koper2 sambil naik
tangga 3 lantai..he…he…ngerjain bule!!!), tempat
penginapan pertama kali di Groningen. ABis itu gue
bingung karena nggak punya kenalan seorangpun kecuali
Mas Salut dan keluarganya.

Tapi esok harinya, dengan kebaikan Mas Salut, gue
dikenalin ma Mbak Sari. Seminggu itu undangan dinner
bergantian: Mbak Sari, Mas Salut dan temen2 mahasiswa
lain termasuk Pak Safri. Beliau2 ini para pendahulu2
merintis komunitas Indonesia di Groningen. Wahhh guyub
banget n kekeluargaan!!! Nggak menyangka di LN masih
ketemu dgn komunitas seperti ini.

Tapi perlu diketahui, saat tiba di Groningen jumlah
mahasiswa PhD bisa dihitung dengan jari (kurang lebih
6), itupun cuman 4 orang yg full, 2 lainnya sandwich.
Groningen miskin PhD student dari Indonesia waktu itu.

Beberapa saat kemudian, rekan sejawat dateng: FAHMI.
Suasana belajar mulai semangat. Namun rupanya kami
pada waktu itu punya niat yang sama untuk tidak hanya
belajar saja selagi di negri orang. Ada kebutuhan lain
yang perlu diakomodasi…guyub. Kami: PAK SAFRI, MAS
SALUT, MBAK SARI, FAHMI, HENI, kemudian berembug untuk
membentuk sebuah organisasi muslim yang sekarang kita
kenal dengan DEGROMIEST. Awalnya hanya sekelompok
kecil, kami saling bersilaturahim. Namun, suasananya
sangat luar biasa: kekeluargaan. Benar2 sebuah
keluarga yg harmonis.

Tahun berganti tahun…..anggota deGromiest
berdatangan dari segala jenjang pendidikan: master dan
PhD. Sampai pada akhirnya seperti sekarang ini yang
kita semua ketahui, anggota deGromiest sudah tidak
bisa tertampung lagi di satu rumah. Tidak hanya jumlah
yang bertambah, namun juga aktivitasnya. Kekeluargaan
yang saya rasakan sungguhlah sangat luar biasa dan tak
terucapkan dengan kata2…meskipun dengan puisi
pujangga termashur sekalipun. Ucapan terima kasih saja
tidaklah cukup…..

Ingin rasanya selalu berada dalam komunitas ini sebuah
wadah yang bia menampung segala aspirasi dan
apresiasi!!!!…empat tahun rasanya belum
cukup….namun….tak ada sesuatu yang abadi di dunia
ini. Walaupun saya yakin, diantara ketidakabadian itu
ada hal yang masih bisa kita abadikan: persahabatan!
Ingin saya katakan sejujurnya bahwa tanpa sahabat
semua sadari, keberadaan kalian adalah bagian dari
kesuksesan saya di Groningen. Terima kasih yang
sebesar-besarnya…..
Dukungan moral yang sangat berarti ini tidak akan
pernah terlupakan.

Saatnya harus meninggalkan komunitas deGromiest,
saatnya pula saya ingin menyampaikan maaf. Sebagai
manusia biasa yang penuh kelemahan dan kekurangan,
pasti banyak ucapan dan perilaku saya yang tidak
berkenan.

Selamat berjuang bagi sahabat semua yang masih harus
menyelesaikan tugas mulai di Groningen. Semoga sukses.

Tingkatkan aktivitas deGromiest, pertahankan
keharmonisan dan kekeluargaannya…..
You are my family in Groningen.

aNd….

We will build this community in Indonesia in the
future.

wassalamu�laikum wr.wb.

Spread the love
        
  

4 responses to “DeGromiest, Origination”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − twelve =

Chat dengan pengurus deGromiest!
#
Agent (Online)
×

Kami di sini untuk membantu. Ngobrol dengan kami di WhatsApp untuk pertanyaan apa pun.