Islam, Iman dan Ihsan

Diary Ramadhan edisi 4 Ramadhan 1432H
Oleh :
Teguh Sugihartono

Umar bin Khatab, sahabat nabi, berkata:
“Suatu hari kami duduk bersama Rasulullah saw kemudian muncullah seseorang di depan kami, berjubah putih dan berambut hitam. Tidak ada tanda-tanda bahwa dia telah melakukan perjalanan. Tidak ada diantara kami yang mengenali beliau. Dia pun duduk bersama Rasulullah saw.
Dia berlutut dan menempatkan tangannya di paha dan berkata: “Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam.”
Nabi Muhammad saw menjawab: “Islam adalah ketika kamu bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, kamu melaksanakan shalat, membayar zakat, saum di bulan Ramadhan dan melaksanakan haji, jika mampu.”
Orang tersebut berkata: “Kamu telah berkata benar”.
Orang tersebut bertanya lagi: “Jelaskan padaku tentang Iman”.
Nabi Muhammad saw menjawab: “Iman adalah jika kamu beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat-malaikat Allah, beriman kepada kitab-kitab suciNya, beriman kepada nabi-nabiNya, beriman kepada hari penghisaban, dan beriman kepada Qada dan Qadr.”
Orang tersebut berkata: “Kamu telah berkata benar.”

Kembali orang tersebut bertanya: “Jelaskan kepadaku tentang Ihsan”.
Nabi Muhammad saw menjawab: “Ihsan adalah jika kamu mengabdi kepada Allah seakan-akan kamu melihat Beliau, jika kamu tidak melihat Beliau, sesungguhnya Beliau melihatmu.
Kemudian orang tersebut pergi, tetapi aku tetap bersama Rasulullah saw.
Nabi Muhammad saw berkata kepadaku: “Umar, tahukah siapa yang bertanya tadi?”
Umar berkata: “Hanya Allah dan RasulNya yang mengetahui”.
Nabi Muhammad saw berkata: “Dia adalah Malaikat Jibril. Dia datang untuk mengajarkan kalian tentang Ad-Diin”.
Dalam hadis ini malaikat Jibril menanyakan tiga hal utama dalam Ad-Diin. Ketiga hal tersebut mencakup Islam, Iman dan Ihsan. Islam adalah baju luar dari Ad-Diin. Iman adalah keyakinan akan hal-hal yang tidak dapat dilihat dan keyakinan akan ajaran-ajaran Rasulullah saw. Ihsan adalah mengabdi kepada Allah seakan-akan seseorang melihatNya.
Seseorang yang ber-Ad Diin secara utuh mengamalkan ketiga aspek ini. Ketiga aspek ini tidaklah sejajar. Seseorang yang telah berislam belum tentu mencapai derajat Iman. Seseorang yang telah mencapai derajat Iman belum tentu ber-Ihsan. Namun orang yang telah ber-Ihsan telah melewati tahap Islam dan Iman.
Guru sejati mengajarkan ketiga aspek ini. Guru Sharia mengajar dalam tingkatan Islam. Guru Aqida mengajar aspek-aspek keimanan. Guru sejati mengajar dalam tingkatan Ihsan.

Spread the love

Recent Posts

Merayakan 17 Agustus di Groningen bersama DeGromiest

Bulan Agustus selalu membawa semangat yang khas bagi setiap warga negara Indonesia. Tidak hanya di…

3 months ago

Tadarus Keliling Edisi Spesial Bersama Ustadz Hartanto Saryono, Lc

#Latepost Sangat penting untuk menjaga semangat iman dan takwa pasca Ramadan dan Idul Fitri 2024…

3 months ago

Science Room – Zondag met Papa (Pengajian Anak DeGromiest )

30 Juni 2024. Serunya menghabiskan hari Minggu bersama Ayah! Di kegiatan Pengajian Anak DeGromiest kali…

5 months ago

Idul Adha 1445 H/ 2024 M

Alhamdulillah DeGromiest mengadakan salat Idul Adha dan silaturahmi pada tanggal 16 Juni 2024, pukul 07.00-11.00,…

5 months ago

DeGromiest Bercerita #15. Rasulullah yang diludahi orang yahudi (Lazuardi Ismail Firdaus)

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Marhaban Yaa Ramadhan.. Marhaban Yaa Ramadhan.. tim DeGromiest mengadakan program "DeGromiest…

4 years ago