Diary Ramadhan tanggal 29 Ramadhan 1430H
Oleh : Intan Taufik.
Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan – seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran. (Khalil Gibran)
…..
Tak terbayang sebelumnya akan menginjak tanah The Netherlands, seperti juga banyak sekali hal-hal yang tidak terkira sebelumnya. Dalam perjalan hidup, kita terkadang terkejut, tercekat dan bahkan merasa asing seakan tercerabut dari akar hidup kita. Hari itu pun merupakan hari yang asing dan bahkan serasa tidak nyata. Selisik bisik mengudara mendengungkan keraguan. Tapi waktu tetap berjalan.
Keresahan hati ingin sekali menghentikan waktu. Tak ingin terpisah dari para terkasih, khususnya istri dan kedua buah hati. Tapi tak ada alat apapun, tak ada kuasa apa pun dalam diri untuk menghentikan sang masa. Waktu bergulir, berdetak dengan hentakan yang semakin lama serasa semakin cepat dan semakin pasti. Waktunya pun tiba.
Kaki kupaksa untuk melangkah, memasuki ruang-ruang asing. Katanya sebentar lagi burung besi sudah siap untuk membawaku ke ke negeri seberang nun jauh disana. Kulihat kembali ke belakang. Wajah kosong bermunculan. Belahan jiwa dan kedua buah hati. Sang sulung mulai mengerti apa yang terjadi… jatuh lunglai menyadari bahwa dia tak kuasa menahan perpisahan.
…..
Ku melangkah lagi, lamat-lamat terdengar suara kerinduan untuk berjumpa yang dikirim oleh angin dan juga benang-benang besi. Kesempatan untuk berkumpul lagi, untuk kembali dekat untuk kembali dapat melihat tanpa batas dan mendekap erat. Tapi perasaan ini serasa tak nyata. Apakah karena karena itu hanya akan menjadi sekejap? Apakah karena tak ingin kembali luka? Asing.
Wajah-wajah yang kukenal
Wajah yang kurindu
Tubuh kecil yang sudah lebih tinggi dan besar
Asing… sekaligus kurindu
Kutatap sejenak lalu kupeluk dan kubisikan… abi sudah pulang.
Sinar pagi telah menyelusup ke sela-sela kain yang menggantung di belakang kaca,
dua bola mata kecil yang tajam telah duduk di belakang
melihat dengan heran,
ya, aku adalah orang asing baginya, bagi my little prince
sedangkan dua buah lengan kecil dari sisi lain sudah merangkul
walaupun masih terkantuk aku tahu dia pun rindu sekali terhadap ku
aku pun rindu pada mu, my little princess
perjumpaan telah membayar kerinduan
perjumpaan telah menunjukkan keterasingan
waktu, perguliranmu telah membawa perasaan yang bercampur baur
…..
laptop menyala dan dia memanggil-manggil diriku
panggilan itu, panggilan namaku
tapi mata dan tangannya, seluruh tubuh kecilnyanya, memanggil layar tipis dan bukan aku
kami nyalakan layar lainnya
dan waktu bergulir sejenak
langkah-langkah kecil kemudian mendekat dan tangannya merangkul
ya, abi sudah ada disini
…..
aku tahu waktu tak akan pernah berhenti
dan saat untuk berpisah akan datang kembali
walaupun kadang terobati karena ada harapan untuk kembali berjumpa
semoga-semoga waktu yang memisahkan terasa singkat
dan saat berkumpul dapat mnyergap dengan cepat.
….
Di sisi lain, Sang Tamu Agung Ramadhan pun telah mulai melambaikan tangan
ya sang waktu telah menunjukkan kekuatannya, kami berpisah lagi.
semoga kami dapat berjumpa dengannya lagi.
semoga.
Bulan Agustus selalu membawa semangat yang khas bagi setiap warga negara Indonesia. Tidak hanya di…
#Latepost Sangat penting untuk menjaga semangat iman dan takwa pasca Ramadan dan Idul Fitri 2024…
30 Juni 2024. Serunya menghabiskan hari Minggu bersama Ayah! Di kegiatan Pengajian Anak DeGromiest kali…
Alhamdulillah DeGromiest mengadakan salat Idul Adha dan silaturahmi pada tanggal 16 Juni 2024, pukul 07.00-11.00,…
Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Marhaban Yaa Ramadhan.. Marhaban Yaa Ramadhan.. tim DeGromiest mengadakan program "DeGromiest…