Diary Ramadhan : Edisi tanggal 2 Ramadhan 1430 H

Oleh: Buyung

Saat tulisan ini sudah saya publish di blog saya, saya teringat acara tahunan de Gromiest: diari GPR (Gerakan Pecinta Ramadan). Karena kesibukan duniawi, sudah lama tidak menjenguk dG. Tulisan ini saya kirimkan untuk diari GPR, jikalau isinya tidak berbobot, setidak-tidaknya dapat menjadi penyambung silaturahim.

Surabaya, 1 Ramadan 1040 / 21 Agustus 2009

Baru saja kami menyelesaikan juz 1 dalam acara tadarus grup saya, fisika teori PHOTON. Ada satu ayat yang mengingatkan saya pada masalah-masalah kehidupan yang pernah (dan sedang) saya hadapi. Saya sitir ayat tersebut, yaitu ayat ke-45 surat Al-Baqarah:

Al Baqarah ayat 45

Q. S. Al Baqarah ayat 45

“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk.”

Ayat ini diulang lagi pada ayat ke-153 dengan redaksi: “Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu (mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat), sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Kapan kita butuh pertolongan? Logikanya adalah ketika sedang menghadapi masalah. Allah telah memberikan pedoman bagi kita untuk menyelesaikan masalah, apapun masalah itu, yaitu dengan sabar dan salat.

Salat mungkin tidak masalah, terlepas dari persoalan khusuk, karena kita mampu memperbanyak salat ketika dibutuhkan. Terutama ketika sedang mendapat masalah. Ada banyak salat yang dapat kita lakukan, seperti salat tahajud, salat istikhorah, dan salat-salat khusus lainnya. Sangat gampang mata kita bercucuran air ketika dalam posisi mengemis kehadirat Allah untuk diberi keringanan dan diangkat permasalahan kita. Namun, sabar belum tentu ada dalam diri kita.

Sabar… Apa sih sabar itu?

Berlapang dada? mungkin benar…

Tahan menghadapi cobaan? mungkin benar…

Tak lekas putus asa atau marah atau patah hati? mungkin benar…

Tenang, kalem, kepala dingin? mungkin benar…

Ditempeleng, tapi diam saja? ini jelas tidak!

Jadi, apa sih sebenarnya sabar itu?

Berikut saya kutip tentang sabar dari buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 untuk surat Al-Baqarah ayat ke-45

***

Menurut Mujahd, yang dimaksud dengan kesabaran adalah puasa. Al-Qurthubi dan ulama lainnya mengatakan: “Oleh karena itu bulan Ramadlan disebut bukan kesabaran.”

Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan sabar pada ayat ke-45 ini adalah menahan diri dari perbuatan maksiat, karena disebutkan bersamaan dengan pelaksaan berbagai macam ibadah, dan yang paling utama adalah ibadah salat.

Dari Umar bin al-Khattab ra., beliau berkata: “Sabar itu ada dua: sabar ketika mendapatkan musibah adalah baik, dan yang lebih baik lagi adalah bersabar ketika menahan diri dari mengerjakan apa yang diharamkan Allah.”

Ibnul Mubarak meriwayatkan dari Said bin Jubair, beliau berkata: “Kesaraban itu adalah pengaduan hamba kepada Allah atas apa yang menimpanya dan mengarapkan keridloan dari sisi-Nya serta menghendaki pahala-Nya. Terkadang seseorang merasa cemas tetapi ia tetap tegar, tidak terlihat darinya kecuali kesabaran.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Hudzaifah bin al-Yaman ra., beliau berkata: “Rasulullah SAW jika ditimpa suatu masalah, maka segera mengerjakan salat.” (hadis riwayat Abu Dawud)

***

Begitulah, sabar tidaklah sesempit yang kita duga. Puasa adalah sabar itu sendiri dan sekarang kita melakukannya. Semoga bulan Ramadan ini menolong kita atas segala masalah yang kita punya, di samping, tentu saja yang paling utama, menjadikan kita bertaqwa kepada Allah SWT.

Surabaya, 1 Ramadan 1430

Spread the love